Terasa sudah sengat, gelagat bak penyelamat,
Yang menama 'aku punya hati',
Aku tak percaya siapa-siapa, karna aku memang kertas,
Sering tertangkap dikesedihan yang tak jelas,
Terdengar memang mereka berharap,
Waktulah 'penyembuhnya', tapi nyatanya aku tak jua berderap,
Sekedar hal ini yang aku ingin utarakan,
Dibalik gelak tawa, tapi ini bukan jenaka,
'Lebih baik ku menari dibawah derasnya hujan,
Dibandingku ku harus menari-nari begitu elastisnya di atas lukamu,
Yang jelas-jelas kau si Pematah Hatiku'.
#kaisarbee
Friday, January 29, 2016
Menyabat asat
Sepasang kepodang beriuh risuh di batang kemuning,
Betapa pagi adalah sebuah kitab kerinduan,
Yang tidak pernah bisa aku terjemahkan,
Memaksa untuk selalu menyambut mentari,
Memastikan (dia) masih ada di bumi,
Karena sudah tertanda cintaku pada semesta,
Tapi kali ini kau isyaratkan tanpa tanda,
Terlampau hari yang terlewat akan resah yang terus menyabat,
Memang benar, (cemburu) hanya untuk orang yang tidak percaya diri,
Dan, ketahuilah... aku sekarang sedang tidak percaya diri.
#kaisarbee
Disela Isak
Sampai lagi ku telusuri malam tiada henti,
Demi alam dengan saktinya memperkenankan ku,
Untuk berpangku pada ketidak pastian,
Ibu seketika menyibak disela isak,
setelah lupa bagaimana rasanya sebelum dunia jatuh di kaki,
Kesakitan dapat berubah menjadi ke ikhlasan,
Saat hati mampu tak berucap (maaf),
Tapi lontaran senyum memberikan isyarat nafas (perdamaian).....
#kaisarbee
Demi alam dengan saktinya memperkenankan ku,
Untuk berpangku pada ketidak pastian,
Ibu seketika menyibak disela isak,
setelah lupa bagaimana rasanya sebelum dunia jatuh di kaki,
Kesakitan dapat berubah menjadi ke ikhlasan,
Saat hati mampu tak berucap (maaf),
Tapi lontaran senyum memberikan isyarat nafas (perdamaian).....
#kaisarbee
Subscribe to:
Posts (Atom)